Sebagai tingkat akhir yang mau menuju seminar proposal, tentunya mengerjakan bab 3 tentang metodologi penelitian adalah hal yang penting. Dalam bab 3 itu, mahasiswanya dituntut untuk berpikir metode apa yang cocok digunakan untuk menyelesaikan penelitiannya. Tentunya ga mudah untuk menentukan metodenya. Disamping alasan pemilihan metode nya, penentuan metode yang dipilih dan cocok atau nggaknya ditentukan dengan kompleksitas program yang akan dibuat.
Mata kuliah tentang metodologi penelitian ini sudah dibahas pada semester 3 kemarin, dan diperdalam pada semester 4 dan 5 kemarin. Metodologi yang dipilih pertama yaitu scrum agile development process karena dinilai metode scrum itu sangat fleksibel dan cocok digunakan untuk topik kita yang datanya sangat memungkinkan berubah setiap waktu. Tetapi, karena satu dan lain hal, metode scrum ga jadi di ambil dan berpindah ke waterfall method. Kita sangat puas sih dengan waterfall ini karena pengerjaannya step by step pada setiap prosesnya. Sayangnya kita harus pindah metode lagi, karena timeline yang mendadak dipersingkat, dan mengharuskan mahasiswa untuk mengikutinya.
Incremental model dianggap solusi masalah waterfall tadi, karena metode incremental ini adalah next level dari waterfall method. Dimana incremental ini adalah waterfall methode yang di paralelkan. Dokumentasi tentang incremental ini juga banyak, dan cocok untuk program kita.
Tiba-tiba... terbesit dalam pikiran, kenapa ga tanya kelompok lain ya? Dan aku nanya ke kelompok 203, "san kamu pake metode apa? scrum?" tanya aku.
"urg make spiral lis"
"naha pake spiral?"
"heeh, soalna eta campuran dari waterfall sama prototype. Baca heula geura sok, ngke tanya deui ka urg mun lieur" jawab ikhsan.
"oke nuhunnn san"
Dan aku mengikuti saran ikhsan untuk membaca spiral method. Ternyataaa mudah dimengeri dan lebih ke arah waterfall yang dapat terus berulang menyesuaikan dengan kemampuan developer. Spiral ini kata aku adalah metode waterfall yang di scrum kan. mantapp. luv luv spiral..
Comments