Semalam aku merenung dengan dalam. "Apa yang aku lakukan sudah benar?" pertanyaan itu terus muncul berulang kali dalam benak ku. Satu sisi aku merasa tenang dengan keadaan ku sekarang, tetapi di lain sisi aku merasa bersalah dengan tindakan yang aku perbuat. Labil. Ya emang labil.
Berawal dari hari Sabtu, 12 Desember 2020. Aku berdiam diri selama kurang lebih satu jam di kebon, dan memikirkan "kenapa cape ya?" "kok ga ada istirahatnya?" "biasanya aktivitas kaya gini aja ga gampang cape, kenapa sekarang cape" dann berakhir dengan kesimpulan "istirahat sejenak".
Istirahat sejenak == me time? Ga gitu sih menurutku. Menurut listi kata 'istirahat sejenak' itu berarti mengistirahatkan diri dari aktivitas yang membuat lelah dirimu. Pertama aku kira organisasi yang membuat lelah, ternyata tidak. Kedua, tugas dan perkuliahan.. hemm sedikit iya sih. Berhenti sejenak mengerjakan tugas perkuliahan duniawi lebih membuat tenang. Tapi tidak berlangsung lama. Dan yang terakhir medsos, aku berhenti menggunakan medsos untuk berkomunikasi dengan orang lain. Ya dan itu membuat aku kembali menjadi dulu lagi. Meski aku tahu itu membuat beberapa pihak tidak terima, tapiii sejenak ga apa apa. Sejenak tapi kalau berakibat fatal dan kehilangan kembali gimana? Hemm kalau aku udah memutuskan sesuatu, berarti aku tau resiko terburuk. Resiko terburuknya apa? Ya paling mengilang dan ditinggalkan sendiri lagi wkwkkw. Sesimple itu.
Ya ga apa apa sendirian, kalau itu membuat kamu tenang.
Oiya... ada kemajuan dari dalem diri aku sekarang, sebulan kemarin yang kerjaannya begadang terus, dan tidur cuma beberapa jam... sekarang tergantikan dengan jadwal yang teratur lagi. yeheee. Meski aku tahu, dengan perubahan ini akan menghilangkan beberapa orang terdekat. Ya bodo amat lah. Masih ada laptop ini yang ga bakalan ngilang, kecuali di ambil orang lain wkwkwk.
Comments